Senin, 27 April 2015

Kata-Kata Motivasi Terbaru 2015

Kata-Kata Motivasi Terbaru 2015 Ini ada beberapa gambar kata-kata motivasi yang telah aku buat,. Meskipun kebanyakan aku kutip dari perjalanan hidup ku sehari-hari. ., yang Berminat, silahkan langsung di save as aja ya., makasih

Senin, 10 November 2014

Rabu, 27 Agustus 2014 Diyah Novi Sekarini Bulan Penuh Berkah Waktupun menjelang sore, tiba waktunya untuk berbuka puasa. Tanpa sadar, adzan pun telah berkumandang. Inilah saat yang yang aku nanti-nanti. Diawali dengan basmallah dan mengucapkan do'a berbuka puasa dengan anak-anak TPA Baiturrahmah. " Mari adik-adik, kita berdo'a bersama!" Ujarku dengan semangat. Aku dan anak-anak TPA pun segera menyantap hidangan berbuka. Diiringi dengan canda dan tawa yang tak bisa kulupakan. Kuakhiri sudah santapan berbuka kali ini. Segera kulangkahkan kaki ini menuju ke tempat wudhu. Masjid pun dipenuhi oleh jama'ah dari berbagai desa. Suasana pun nampak hening, saat Shalat Maghrib dimulai. Suasana di Masjid saat itu, sungguh sangat ku rindukan. Aku ingin kembali ke masa-masa itu, namun tak mungkin untukku kembali. Kulangkahkan kaki ini menuju ke rumahku. Sesampainya di rumah, aku pun mendapat sambutan hangat dari ayah dan ibu. Sambutan hangat itu selalu terniang-niang di ingatanku. Dimana, saat itu ayah, ibu, serta adikku berkumpul bersama dalam kehangatan kasih sayang. Santapan berbuka pun tersedia di meja ruang tamu untuk segera ku santap. Karena aku terlalu semangat dalam menyantap makanan, aku tak sadar, jika adzan 'Isya' pun telah berkumandang. Kuakhiri santapan yang menggiurkan ini. Aku pun segera mengambil air wudhu. Tak sabar rasanya, untuk segera sampai di Masjid. Di setiap langkahku, diiringi dengan dzikir yang tidak ada henti-hentinya. Sesampainya di Masjid, ku melihat orang-orang berwajah nampak cerah dan ceria. Di balut dengan kehangatan persaudaraan yang selama ini jarang ku temukan. Bacaan demi bacaan Al Qur'an yang terucap, menyejukkan setiap hati yang mendengarnya. Rangkaian butir tasbih menyebut nama Allah yang agung, selalu terbayang-bayang di benakku. Ikatan silaturahmi yang kuat, seolah-olah menyatukan perbedaan yang ada. Peristiwa ini sungguh sangat berkesan, andai saja, bisa terjadi di setiap waktu, pasti aku akan sangat bahagia. Kini tiba waktunya, untuk melepas bulan penuh berkah. Karena, aku telah berada di ujung waktu bulan penuh berkah ini. Kini saatnya untuk bertakbir berkeliling, karena mungkin esok hari akan segera melaksanakan Shalat Idul fitri. Aku dan anak-anak TPA pun bertakbir bersama dengan semangat yang tak pernah padam. Hari semakin malam, dan malam pun semakin dingin. Namun, semangatku dan anak-anak TPA tak pernah habis walaupun semakin malam di makan waktu. Esok hari, aku dan sekeluarga melaksanakan Shalat Idul Fitri. Shalat Idul Fitri nan suci, hanya setahun sekali ku melaksanakannya. Hari nan fitri itu meninggalkan moment yang membekas di jiwaku. Beribu-ribu kata maaf yang terucap. Seolah-olah menghapus kesalahan yang selama ini telah dibuat. Setiap orang pun, membuka pintu maafnya yang mungkin selama ini, jarang ku temukan. Di hari nan fitri ini seolah-olah melebur dosa yang telah ku perbuat. Canda tawa yang tercipta, melengkapi suasanya yang indah itu. Sungguh, ku sangat rindu dengan keadaan saat itu. Keadaan yang mungkin sudah di telan waktu. Kini, peristiwa itu hanya sekedar angan-anganku yang tak mungkin ku wujudkan saat ini. Semoga di tahun depan, ku bisa menemukan peristiwa langka ini.
Tak Ada Penggantimu Aku pun akhirnya pindah ke sekolah baru, karena aku sudah tidak nyaman dengan perlakuan kakak tiriku yang selalu menyiksaku. Ternyata, di sekolah yang baru, itu tak jauh berbeda dengan sekolahku yang lama. Teman-teman disini, tak pernah menganggapku ada. Aku selalu dihina dan disiksa disini. Sampai pada akhirnya, aku bergabung dengan geng “Strong”, yang membuatku semakin kuat dan tak pernah disiksa lagi. Di geng ini, aku diajarkan cara menjadi lelaki yang kuat, tangguh dan berani. Aku tak pernah merasakan menjadi sesosok lelaki yang kuat. Dahulu, aku hanyalah seorang lelaki, yang mungkin cengeng, lemas dan tak berdaya. Oleh karena itu, aku bangkit dengan semangat yang membara, bagai sang jago merah yang melahap apapun di sekitarnya. Semenjak aku kenal dengan pria yang bernama Jun, aku merasa hidupku banyak berubah. Aku tak lagi merasa sedih karena tak punya teman. Aku tak pernah merasa takut. Dan aku tak pernah merasa sendiri lagi. “Daf, apa kau baik-baik saja?”, tanya Jun dengan keheranan. “Aku tidak apa-apa, Jun.” Jawabku dengan pasti. Jun, sesosok pria yang kuat. Ia adalah pendiri geng “Strong”. Dia mengajariku banyak hal yang tidak aku ketahui sebelumnya. Dia memiliki kedua orang tua, yang sangat sibuk. Dia selalu mementingkan teman-temannya, dibandingkan dengan kepentingannya sendiri. Sampai-sampai, pada saat ada ujian, dia meninggalkan ujian itu demi menyelamatkan teman-temannya yang berada dalam keadaan darurat. Saat itu, aku sedang berjalan sendiri menuju kampus. Namun, tiba-tiba ada kelompok geng “Sparta” yang menghentikan langkahku itu. Geng Sparta itu, tak pernah ku kenal sebelumnya. Aku ketakutan dan aku berusaha untuk lari. Namun, apa daya, aku habis dipukuli oleh geng Sparta itu. Sesampainya di kampus, Jun melihatku dan bertanya padaku. “Siapa yang membuatmu seperti ini?” “E.....” aku hanya diam termenung. “Cepat katakan Daf!“ “E.... Sebenarnya yang membuatku seperti ini adalah kelompok geng...” “Geng apa?” “E... Geng Sparta” “Kurang ajar! Biar aku yang membalaskan dendammu.” Akhirnya, Jun pun benar-benar membalaskan dendamku. Aku tak menyangka, jika Jun benar-benar melakukannya untukku. “Jun, seharusnya kau tak melakukan hal ini!” “Tak apalah Daf, kita kan sahabat. Aku akan selalu ada untukmu, Daf!” “Terimakasih Jun!” “Iya, Daf. Enggak usah terlalu difikir.” Sampai pada suatu hari, aku dan Jun, di kepung oleh kelompok geng Sparta. Aku pun menjadi bingung dan gelisah. Rasa ketakutan yang sudah lama aku pendam, akhirnya kini muncul kembali. Namun, dengan tenang, Jun memotivasiku untuk menghilangkan rasa takutku itu. Akhirnya, aku dan Jun, berhasil melawan sekelompok geng Sparta itu. Setelah lama aku dan Jun berada di jalan yang salah, Jun menuntunku untuk kembali ke jalan yang benar. Ternyata, Jun yang selama ini aku kenal, tak seperti yang ku fikirkan. Aku pernah berfikir, Jun adalah orang yang suka berkelahi. Saat ini aku tahu, alasan Jun berkelahi, yaitu demi menyelamatkan temannya yang sedang berada dalam keadaan berbahaya. Beruntung sekali, aku bisa kenal dengan Jun. Ia kembali mengajarkanku untuk kembali ke jalan Allah Swt. Ia, mengajarkanku untuk bersyukur. Banyak ilmu yang Jun berikan padaku. Dengannya, aku bisa menjadi hamba Allah yang soleh. Kini, aku bisa membaca Al Qur’an dengan baik dan benar, aku bisa mengerjakan solat 5 waktu dan perintah Allah lainnya. Jun, selalu ada untukku, di kala sedih dan senang. Di kala sedih, dialah yang menghiburku. Dia benar-benar, teman yang terbaik buatku. Tak pernah, aku temukan teman seperti dirinya. Di saat aku tak lagi mempunyai tempat tinggal, dialah yang pertama kali menolongku. Dia menawarkanku untuk tinggal bersamanya. Sungguh, aku tak pernah mengira bahwa Jun akan sebaik ini padaku. Jun sudah kuanggap sebagai saudaraku sendiri. Dia memang pantas untuk ku anggap sebagai saudara, karena dialah satu-satunya orang yang peduli denganku. Ayah, ibu dan kakak tiriku saja, tak pernah menganggapku ada. Hanya Jun lah, yang menganggapku ada. Sebenarnya aku merasa kasihan terhadap Jun, karena walaupun dia masih punya orang tua yang kaya. Namun, dia tak pernah diperhatikan oleh kedua orang tuanya. Orang tuanya selalu sibuk untuk kerja dan hanya kerja. Setiap hari, aku selalu menghiburnya di kala dia kehilangan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Seminggu berlalu, namun, tak ada kabar darimu. Dimanakah kau Jun? Kaulah sahabatku satu-satunya. Tapi, kenapa kau pergi meninggalkanku begitu saja? Kenapa kamu tega melakukan hal itu kepadaku Jun. Setelah beberapa tahun kemudian, aku tak pernah lagi melihatmu. Melihatmu dengan sosok tegas dan misterius. Sosok sahabat yang selalu ada untukku. Jun, aku akan selalu mendo’akan yang terbaik untukmu. Karenamu, aku bisa menjadi sesosok lelaki yang kuat, tangguh dan tidak mudah putus asa. Terimakasih atas segala yang kau beri Jun.

Selasa, 15 Oktober 2013

IPA biologi 8 SMP = Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan merupakan biomassa yang ditandai dengan penambahan berat, panjang, volume dan jumlah sel.

Sedangkan perkembangan merupakan perubahan struktur dan fungsi yang bersifat spesifik sehingga menyebabkan bagian-bagian penyusun tubuh bertambah lengkap, sempurna dan kompleks.

ciri-ciri pertumbuhan ialah :

1. Terjadi perubahan fisik dan perubahan ukuran.

2. Terjadi peningkatan jumlah sel.

3. Terdapat penambahan kuantitatif individu.

4. Dapat dinyatakan dalam ukuran panjang dan berat.

5. Dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.

6. bersifat terbatas, pada usia tertentu makhluk hidup sudah tidak tumbuh lagi.


ciri-ciri perkembangan ialah :

1. Terjadi peningkatan kualitatif individu.

2. Adanya proses kedewasaan.

3. Tidak dapat dinyatakan dalam ukuran jumlah,panjang, maupun berat.

4. bersifat sistematif, progresif, dan berkesinambungan.